merawat ayam petelur/layer

 Cara Merawat Ayam Petelur Agar Produktif - PT ANSELL JAYA INDONESIA

Berikut panduan cara merawat ayam petelur / ayam layer agar sehat dan produktif, lengkap dengan poin‑poin penting yang harus diperhatikan:


๐Ÿ” 1. Persiapan Awal & Bibit Unggul

  • Pilih bibit (pullet) dari strain unggul dan sehat (misalnya Lohmann, Hy-Line, atau strain lokal unggul).

  • Bibit harus mempunyai ciri sehat: aktif, nafsu makan bagus, bulu bersih, tidak ada kelainan fisik.

  • Pastikan vaksinasi dasar diberikan sesuai anjuran (misalnya ND, AI, Gumboro, Marek).

  • Sediakan kandang yang siap pakai dan bersih sebelum bibit dimasukkan.


๐Ÿ  2. Kandang & Lingkungan Pemeliharaan

  • Pastikan ventilasi baik agar udara sirkulasi lancar dan mengurangi kelembapan tinggi.

  • Lantai kandang bisa berupa litter (serbuk kayu, sekam, pasir) atau kandang baterai / kandang koloni, tergantung sistem budidaya.

  • Atur jarak dan kepadatan ayam agar tidak terlalu ramai → ayam stres dan mudah timbul penyakit.

  • Sediakan sarang bertelur yang nyaman (nesting box) dengan alas bersih dan diganti secara rutin.

  • Pencahayaan yang cukup sangat penting: ayam petelur butuh terang ± 14–16 jam/hari agar produksi hormon bertelur tetap optimal. (kumparan)

  • Lindungi ayam dari cuaca ekstrem (panas berlebih, hujan) dengan atap, tirai, atau pelindung. (Biotifor)


๐Ÿฝ 3. Pakan & Nutrisi

  • Gunakan pakan layer yang seimbang, mengandung protein, energi, vitamin, mineral, dan terutama kalsium (untuk kulit telur kuat).

  • Untuk fase pertumbuhan (sebelum produksi), gunakan pakan starter dengan kandungan protein tinggi (± 22‑24 %) (fauna.id)

  • Setelah memasuki fase produksi (layer), pakan layer khusus dengan kandungan kalsium lebih tinggi digunakan.

  • Berikan pakan 2–3 kali sehari atau sistem pemberian jatah harian, tergantung manajemen. (kumparan)

  • Pastikan pakan selalu segar, tidak lembab, tidak berjamur.

  • Air minum bersih harus selalu tersedia — air penting untuk metabolisme, pencernaan, dan kesehatan umum ayam.


๐Ÿฉบ 4. Kesehatan & Pengendalian Penyakit

  • Jadwalkan vaksinasi dan program kesehatan rutin.

  • Lakukan pemeriksaan rutin — perhatikan gejala seperti lesu, penurunan produksi telur, bulu kusam, mata berair, susah bernapas.

  • Pisahkan ayam yang sakit agar tidak menular ke yang sehat.

  • Kendalikan parasit eksternal (kutu, tungau) dan internal (cacing) secara berkala menggunakan obat cacing atau cara alami jika memungkinkan.

  • Jagalah kebersihan kandang dan perlengkapan (tempat makan, minum) supaya tidak menjadi sarang kuman.

  • Hindari stres (kebisingan, kepadatan, perubahan lingkungan mendadak). Stres dapat menurunkan produksi telur. (Biotifor)


๐Ÿ”„ 5. Pemeliharaan Harian & Pengelolaan

  • Pembersihan kandang minimal 1 kali seminggu (atau lebih sering tergantung kondisi). (Biotifor)

  • Ganti alas sarang dan litter jika kotor atau lembap.

  • Pantau konsumsi pakan & air setiap hari — kalau drastis berkurang bisa menjadi indikasi ada masalah.

  • Kumpulkan telur secara rutin agar tidak pecah atau dimakan ayam sendiri.

  • Catat produksi telur harian, jumlah kematian, penggunaan obat/vaksin supaya bisa dianalisis dan ditingkatkan.

  • Jika populasi besar, lakukan pemurnian kelompok (removal ayam yang produksi rendah) agar tetap efisien.


๐Ÿ“† 6. Siklus Produksi & Afkir

  • Ayam petelur biasanya mulai bertelur sekitar umur 16–20 minggu tergantung strain.

  • Produksi tertinggi biasanya terjadi di awal periode produksi, kemudian akan menurun setelah masa tertentu (sering disebut periode afkir).

  • Setelah masa produktif menurun, ayam bisa dijual untuk daging atau dipindahkan ke penggunaan lain.


Kalau kamu mau, aku bisa kirim versi infografis atau gambar-gambar detil tiap tahap (DOC, kandang, pakan, kesehatan) supaya lebih gampang dipraktikkan. Mau aku kirim yang itu juga?

Comments